Sunday, March 31, 2019

Makalah Kewirausahaan: Kepemimpinan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kepemimpinan, bagi seorang wirausaha, adalah modal yang sangat penting nya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat Anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaruan dan tidak mudah terhambat oleh kejadian-kejadian dari luar. Namun tanpa ketik percayaan, kreativitas yang hebat tidak mempunyai nilai pasar, tidak dapat diterima di mana-mana. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efektif yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebuah usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada Anda. Karyawan Anda tidak betah bekerja sama dengan Anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah Anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa kemana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaiknya kepemimpinan lah yang akan membentuk usaha anda menjadi besar dan banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap,sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan dan penerimaan.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
2.      Bagaimana wirausaha tanpa kepemimpinan ?
3.      Apa saja jenis-jenis kepemimpinan ?
4.      Bagaimana tips praktis menjadi seorang pemimpin ?

C.    TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan
2.      Agar memahami bagaimana wirausaha jika tanpa kepemimpinan
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis kepemimpinan
4.      Agar mendapatkan tips untuk menjadi seorang pemimpin
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang  agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Kisah Tentang Dua Kakak Beradik
Lebih dari 70 tahun yang lalu, dua kakak beradik, Dik dan Mor meninggalkan desa kelahirannya di New Hampshire untuk mengadu untung di California. Seperti mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang memulai usaha pada awal abad ke 21 ini,Dik dan Mor juga melakukan coba-coba pada beberapa jenis usaha. Pada tahun 1930-an itu, orang-orang di California yang sedang asyik menggeluti usaha baru dalam bidang bisnis hiburan. Merekapun menghabiskan waktunya di sekitar panggung pertunjukan.
Setelah memiliki jiwa kewirausahaan, Dik dan Mor mencoba membuka usaha teater di sekitar Hollywood. Sayangnya, bisnis ini tidak berkembang. Konsumen di California lebih senang melihat televisi dari pada datang ke teater. Sampai akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka punya selera yang kuat dalam usaha makanan dan punya jiwa servis karena keduanya sama-sama suka mencoba makanan-makanan baru. Mereka pun membanting setir membuka sebuah warung kecil yang menyajikan makanan siap saji.
Pada 1937, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil dan banyak jalan-jalan federal yang menghubungkan kota-kota besar dibandingkan pemerintah Amerika Serikat. Jadi, akan banyak orang yang berpergian dan senang berada di mobil. Merekapun melakukan inovasi, yaitu membuka kedai khusus untuk konsumen yang bisa memesan dari mobil. Nama kerennyadrive-inrestaurant. Makanan disajikan seperti dirumah, ada piring keramik  dan gelasnya. Makannya di mobil. Bisnis ini sukses besar. Mereka mulai menikmati hidup yang lebih baik dalam tempo 2 tahun.
Setelah itu, DNA kewirausahaan mereka mengatakan harus membuka cabang. Kali ini, mereka memilih lokasi di tepi kota Los Angeles yang padat ditinggali kaum pekerja. Selain sewa tanah nya murah naluri bisnis mereka mengatakan traffic-nya banyak. Mereka lalu mengubah sedikit penyajiannya. Makanan diperluas disesuaikan dengan kebutuhan para pekerja yang menyukai hot-dog, gorengan (french fries),burger, roti sandwich, coca-cola dan aneka salad. Boom! Bisnis ini meledak. Semua orang ingin makan di sini karena aromanya wangi, kedainya bersih dan makanannya fresh. Dik menjamin makanan yang mudah dimasak hanya boleh disimpan 10 menit. Lebih dari itu dibuang.
Dik dan Mor tiba-tiba menjadi sorotan media sebagai wirausaha sukses. Apalagi setelah perang dunia berakhir dan para Serdadu yang dikirim ke Pasifik dan Eropa Timur kembali ke tanah airnyadan mereka ingin mencoba restoran baru ini para Veteran perang yang punya uang itu menyerbu kedai Dik dan Mor. Serdadu-serdadu itu memberi saran agar keduanya fokus pada walk-up customer saja agar penyajiannya bisa lebih cepat. Usulan ini diterima, apa lagi antrean semakin panjang hingga keluar pintu.
Kedua kakak beradik ini segera menghapus pesanan dari mobil, mengurangi daftar menu, fokus pada hamburger dan mengganti piring piring kaca dengan pembungkus atau piring kertas agar tidak perlu mencucinya. Perubahan itu lagi-lagi menjadi berita di media,mereka mendapatkan iklan gratis. Konsumen tambah banyak dan kedua kakak beradik ini tambah sejahtera.
Kewirausahaan dengan Kepemimpinan
Siapakah kedua kakak beradik yang beruntung itu? Benar keduanya adalah kakak beradik dari keluarga McDonald’s yang terkenal itu. Mereka berhasil membangun kedai siap saji modern karena memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tajam membaca pasar. Mereka juga memiliki kegigihan, menyukai apa yang mereka inginkan, jago meramu masakan dan melayani pelanggan. Mereka juga mengorganisasi dapur, pelanggan dan warungnya.
Menurut sejumlah pakar,Dik dan Mor juga ahli dalam membangun sistem yang efisien, meningkatkan keuntungan dan memotong biaya Cuma saja hingga tahun 1955, usaha mereka stuck. Omzetnya segitu segitu saja, sementara pendatang-pendatang baru yang meniru semakin banyak. Keduanya adalah wirausaha tanpa kepemimpinan. Hingga akhirnya, usaha itu mengalami kemunduran.
Pada tahun 1950-an, keduanya berkenalan dengan seorang penjual mesin pembuat minuman yang visioner. Namanya Ray Kroc, Ray cemas melihat pelanggan yang membeli mesin darinya ini mengalami kemunduranusaha. Dia Lalu menawarkan sebuah solusi. Dia menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepada kakak beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis yang diberi nama McDonald’s system.  Manual itu dibeli oleh Ray dan dia pun mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald’s dengan konsepfranchise!
Diluar dugaan, peminatnya sangat banyak. Mereka datang dari berbagai kota di Amerika Serikat. Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang McRonald’s tanpa modal sama sekali. Semuanya di biayai oleh franchise.
Apakah yang membuat usaha Dik & Mor stagnant? Dan apa yang membiat Ray Korc berhasil membangun jaringan usaha milik Dick & Mor tumbuh pesat dengan ratusan ribu orang yang terlibat dan semua menjual dengan rasa, selera, kualitas, pelayanan, dan penampilan yang sama di seluruh dunia?
Itulah kepemimpinan. Tanpa kepemimpinan, entrepreneurship akan terhenti, stagnant. Dengan kepemimpinan, usaha akan tumbuh menjadi lebih besar dan luas.
B.   Wirausaha Indonesia Tanpa Kepemimpinan
Dewasa ini, hampir setiap hari di Indonesia, kita menyaksikan nama-nama baru bermunculan menjadi wirausaha-wirausaha Junior. Sebaliknya, hampir setiap hari kita saksikan wirausaha-wirausaha sering terlibat perkara-perkara hukum, bisnisnya ditutup dan mereka kehilangan reputasi. Sebagian besar wirausaha Indonesia juga bergulat dengan ketidakpastian dan semakin banyak yang hidup dalam kesulitan. Banyak bisnis keluarga yang pecah karena lemahnya kepemimpinan dari para ahli waris yang dituakan.
Sebaliknya, ada juga yang memiliki mimpi besar, tumbuh dan berkembang, tetapi belum dibangun dengan kepemimpinan yang kuat. Sejarah kewirausahaan Indonesia pun ditandai dengan kentalnya jiwa “dagang”,  tetapi miskin kepemimpinan. Sebagian besar usaha-usaha yang dibangun dengan jiwa dagang itu umumnya hancur begitu memasuki generasi kedua atau ketiga.
Tanpa kepemimpinan, sukses dan enterpreneurship akan membatasi mimpi mimpi Anda. Maxwell (1993) menandaskan, dedikasi suci bisa membuat Anda sukses, tapi rendahnya kemampuan leadership mengakibatkan efektivitas usaha Anda terbatas.
Sulitnya wirausaha kita tumbuh menjadi besar dapat dilihat pada diagram 1a, sebagai akibat yaitu rendahnya leadership ability. Dengan bekal dedikasi suci (baca: entrepreneurship), seseorang memiliki efektivitas yang terbatas. Dengan bekerja keras, kesungguhán, dan kejujuran Anda berhasil mencapai skor 8. Kalau Anda bekerja lebih keras lagı. katakan Anda bekerja 2x lebih keras, tampaknya mustahil Anda mencapai skor 10 karena Anda sudah letih, sudah kebanyakan bekerja. Katakanlah skor tertinggi Anda adalah 8.5
Sekarang, bagaimana kalau Anda rela melakukan pendelegasian dan mulai menggunakan orang orang lain sebagai staf Anda.Anda bekerja dengan leadership, bukan semata-mata entrepreneurship. Anda cool, dihormati, dipercaya, bahasa Anda jelas, emosi Anda stabil, pengetahuan Anda pun mumpuni. Leadership skor Anda sekarang melonjak dari 1 menjadi 7.Wow! Lithatlah efektivitas Anda sekarang berubah menjadi 7 x 8 = 56 . Ini berarti meningkat dari 8 ke 56 atau melonjak 600 % .
Itulah sebabnya mengapa kepemimpinan sangat penting untuk membuat bisnis Anda maju. Itu pula sebabnya mengapa bisnis-bisnis keluarga sulit berkembang. Mereka memiliki dedikasi yang suci, tetapi pemimpin pemimpinnya tidak bisa diganti karena mereka sangat berkuasa, yaitu pemilik.Kalau kepemimpinan saudara tertua atau yang dipercaya memimpin, bagus, usaha bisa tumbuh dengan baik tetapi begitu dia digantikan oleh keturunannya yang leadership-nya lemah, usaha menemui kebangkrutan. Celakanya, kematian usaha di Indonesia, tidak bisa segera diketahui begitu kepemimpinan usahanya lemah. Sebab sebagian besar perusahaan-perusahaan di Indonesia bukanlah perusahaan publik yang diawasi dengan ketat oleh para analis dan otoritas pasar modal Sekalipun perusahaan-perusahaan itu go public,sedikit sekali saham yang dilepas kepada pasar.
Umumnya kelemahan leadership itu berkaitan erat dengan reputasi usaha dan jenis industri.  Untuk usaha di bidang consumer goods yang memiliki reputasi yang kuat (misalnya rokok-rokok bermerek seperti Gudang Garam. Djarum, dan Noyorono, jamu-jamu bermerek seperti Sidomuncul, Air Mancur Nyonya Meneer, dan jamu jago,makanan seperti kacang garuda dan dua kelinci,kecap ABC dan sebagainya), lemahnya kepemimpinan baru bisa terlihat jelas dampaknya setelah  1 generasi berlalu. Dalam bidang properti, kerusakan dapat segera bisa diketahui antara 1 sampai 5 tahun, sedangkan dalam sełtor keuangan dan industri bisa terdeteksi antara 1 sampai 2 tahun.
Berbeda dengan perusahaan keluarga, perusahaan-perusahaan yang sudah dikelola oleh profesional yang jabatan CEO-nya dibatasi antara 4-5 tahun, gejala lemahnya kepemimpiian dapat dengan segera diketahui antara 3-5 tahun, yaitu setiap menjelang Rapat Umum Pemegang Saham. Oleh karena itu dalam manajemen kalau leadership CEO-nya lemah, perusahaan-perusahaan mengganti CEO-nva.
Pertanyaan selanjutnya yaing perlu diketahui para calon wirausaha adalah apakah seorang manajer sama dengan seorang pemimpin? Para pengarang dan praktisi sering kali menyamakan kedua tipe orang tersebut, meskipun kedua hal itu tidaklah sama. Para manajer itu menduduki jabatarnya karena ditunjuk Kemampuan mereka untuk memengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang melekat dalam posisi-posisi yang mereka duduki Sebaliknya, para pemimpin dapat ditunjuk, dapat juga muncul dari dalam kelompok dengan sendirinya Pemimpin dapat memengaruhi banyak orang untuk bekerja dan mampu melebihi tindakan-tindakan yang diperintahkan oleh wewenang formal.
Haruskan semua manajer menjadi pemimpin? Sebaliknya, haruskah semua pemimpin itu manajer? Kita boleh mengatakan bahwa yang menjadi manajer itu idealnya haruslah seorang pemimpin. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua pemimpin otomatis mempunyai kemampuan atau keterampilan sebagai manajer.Oleh karena itu, definisi pemimpin adalah orang yang mampu memengaruhi orang lain sekaligus memiłiki wewenang manajerial. To lead adalah sama dengan to influence, lalu kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok (team, staff, karyawan atau semua stakeholoers) menuju tercapainya suatu tujuan.
Kepemimpinan selalu menjadi isu yang sangat diperhatikan dari awal orang-orang bergabung ke delam suatu usaha untuk mencapai sesuatu. Beeberapa peneliti yang menyusun teori kepemimpinan memfokuskan penelitiannya pada pemimpin (teori karakteristik) dan cara pemimpin itu berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku) .
·         Teori Karakteristik
Riset kepemimpinan awalnya berfokus pada ciri-ciri (karakter) pemimpin yang mungkin di gunakan untuk membedakan pemimpin dari non-pemimpin. Mereka menemukan setidaknya ada enam karakter yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif, yaitu sebagai berikut.
o   Dorongan Pemimpin adalah orang-orang yang memiliki tingkat usaha (dorongan) yang tinggi. Mereka mempunyai kehendak yang kuat untuk pencapaian prestasi. Memiliki ambisi positif,energi yang berlimpah, tak kenal lelah dalam berkegiatan, dan menunjukan inisiatif dalam banyak hal.
o   Kehendak untuk Memimpin. Pemimpin adalah orang yang mempunyai karakter dan kehendak yang kuat untuk memengaruhi dan memimpin orang lain, Mereka menunjukan kemauan dalam mengemban tanggung jawab, meskipun pekerjan atau tugas yang diembannya berbahaya atau berisiko.
o   Kejujuran dan integritas. Pemimpin mempunyai keinginan untuk membangun hubungan saling memercayai dan dengan memberi teladan dan menunjukkan konsistensi yang tinggi antara perkataan dan perbuatan,
o   Kepercayaan. Para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu-ragu dalam bertindak. Pemimpin perlu menunjukkan kepercayaan dirinya untuk meyakinkan para pengikutnya tentang kebenaran sasaran dan keputusannya. 
o   Kecerdasan. Pemimpin adalah orang yang cerdas dan berpengetahuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi. Mereka harus mampu nenciptakan visi memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat.
o   Pengetahuan yang Terkait dengan Pekerjaan, Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang banyak hal, mulai dari perusahaan, industri, dan hal- hal teknis Pengetahuan yang luas membuat pemimpin dapat membuat keputusan yang cermat

·         Teori Perilaku
Teori perilaku menjelaskan efektivitas perilaku yang membedakan seorang pemimpin yang efektif dengan orang-orang lain yang tidak efektií. Ada empat studi perilaku utama yang perlu kita ketahaui (Tabel 1)

Table 1. teori kepemimpinan perilaku

Dimensi perilaku
Kesimpulan
Studi leadership dari universitas lowa
Gaya demokrasi : melibatkan bawahan, mendelegasikan wewenang dan mendorong parrisipasi
Gaya otokrstid : mendiktekan metode kerja, memusatkan pengambilihan keputusan, dan membatasi partisipasi.
Gaya laissez faire : memberikan kebebasan pada kelompok untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan.
Kepemimpinan yang paling efektif adalah kepemimpinan dengan cara yang demokrastis.
Studi leadership darii ohio state
Peprtimbangan: mempertimbangkan ide dan perasaan para pengikutnya
Mengadakan struktur menyusu tugas dan hubungan kerja untukk memenuhi tujuan pekerjaan
Pemimpin tinggi-tinggi (tinggi dalam pertimbangan dan tinggi dalam pengadaan struktur) mencapai kinerja dan kepuasaan bawahan yangtinggi, tapi tidak dalam semua situasi
Studi leadership dari universitas Michigan
Berorientasi karyawan: meneankan hubungan antarprbadi dan memerhatikan kebutuhan karyawan.
Berorientasi produksi: menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaan
Pemimpin yang berorientasi karyawan terkaitdengan produktivitas kelompok yang tinggi dan kepuasaan kerja yang lebih tinggi
Kisi-kisi manjerial
Memerhatikan manusia: mengukur perhatian pemimpin terhadap bawahan pada skala 1-9 (rendah samppai tinggi)
Perhatian akan produksi : mengukur perhatian pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan pada skala 1-9 (rendah sampai tinggi)
Pemimpin berkinerja sangatbaik jika gayanya 9,9 (perhatian yang tinggi atas produksi dan perhatian yang tinggi atas manusia/bawahan)

Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan  tidak mungkin. Kalau anda menyadari maju-mundurnya usaha yang anda bangun sangat bergantung pada kekuatan kepemimpinan, maka mau tak mau Anda harus mengembangkannya. Pemimpin mempunyai cirri-ciri yang berbeda dengan seseorang pegikut (follower). Ciri-ciri itu dapat dilihat pada table 2 dibawah ini.
Table 2. Followers Vs. Leaders
Followers Vs. Leaders
FOLLOWERS
LEADERS
Beraksi ( reaktif)
Berinisiatif
Listen; Tunggu telpon masuk
Lead; Angkat telpon
Membuang-buang waktu; Reaching to problems
Gunakan waktu dengan perencanaan
 dan antisipasi masalah
Spend time with people
Invest time with people
Kalender diisi dengan jadwal yang sudah diperintahkan
Mengisi kalender dengan prioritas-prioritas kedepan; action
PEMIMPIN
MANAJER
Memperbarui/menciptakan sistem baru
Memellihara sistem yang ada, bekerj dengan sistem.
Bebas,merdeka,kreatif,berani melakukan kesalahan, tetapi tetap disiplin
Patuh,disiplin,tidak member ruang bagi kesalahan.
Berani menghadapi tantangan
Menghindari resiko
Orientasi masa depan disuatu tempat
yang berbeda, imaginatif ( be somewhere one day,learning from the future)
Orientasi disini, hari ini ( here & now), learning from the pose
 Dasarnya adalah kreaktivitas dan
Karakter
Menciptakan pengikt dan “bawahan”
Tak terlalu memikirkan posisi, lebih
 pada manfaat,nilai, dan tangung jawab
Dasarnya adalah kompentensi dan profesionalisme

Demikian pula, pemimpin berbeda dengan manajer. Perbedaan itu tampak pada table 3 dibawah ini.
Table 3. Pemimpin vs  Manajer
Namun demikian, kepemimpinan seorang wirausaha memiliki gaya yang berbeda-beda. Leadership melibatkan tidak hanya kepala (pikiran-pikiran), melainkan juga hati (penciptaan suasana dan menjaga perasaan), Leadership mencakup kemampuan analisis dan kekuatan interpersonal sekaligus (White, 2007)
Maka, selain berdarah dingin, mampu berfikir rasional, dan berani mengambil keputusan dengan cepat, dia juga dapat berdarah hangat, menaburkan kasih sayang dan kepengasuhan kepada anak buahnya, serta memainkan kartu-kartu personalnya. Dia memang harus berfikir lebih jauh dari yang lain sehingga mampu membawa usahanya ketempat yang baru, terkini, dan terbebas dari terpaan badai tsunami yang menghancurkan, atau berdarah-darah dihajar para pendatang baru lebih fresh dan agresif:
Menjadi great leader berarti Anda harus siap melakukan perubahan, yaitu perubahan yang terjadi secara bertahap dan membuat usahanya adaptif dalam menghadapi segala situasi yang berubah-ubah. Ingatlah, ada perbedaan mendasar antara management dengan leadership. Management pada dasarnya adalah menyangkut soal keteraturan (penataan) dan pengendalian (control). Sedangkan leadership menyangkut soal pencapaian tujuan (achieving goals) dan membuat perubahan.
Dalam pandangan yang lain, Maxwell (1982) menyimpulkan leadership is influence, yaitu kemampuan  seseorang untuk menciptakan pengaruh yang luar biasa. Dengan kekuatan itulah, seseorang mengajak kaumnya, bangsanya, atau karyawan-karyawannya keluar dari belenggu tradisi atau kebiasaan-kebiasaan lama (habist). Termasuk keluar dari belenggu keenakan berbisnis  dengan produk-produk lama atau cara-cara yang sudah ketinggalan zaman , terlalu lamban, terlihat tua, dan seterusnya.
Namun, seperti apakah kepemimpinan yang bisa memajukan sebuah usaha dari awal, dari bentuk yang sangat kecil dan ringkih (lemah)? White (2007) memperkenalkan dua jenis kepemimpinan yang dikotomis dengan membandingkan dua tipe makhluk hidup, yaitu tipe reptil dan tipe mamalia.

C.    JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN
Dewasa ini, kita juga mengenal tiga jenis kepemimpinan. yaitu kepemimpinan transformasional transaksional, epemimpinan karismatik-visioner, dan kepemimpinan tim.
1.      Kepemimpinan Tansformasicnal-Transaksional
Pemimpin transaksinal adalah pemimpin yang membimbing atau memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau persyaratan tugas.
Kemudian ada jenis pemimpin lain yang memberi inspirasi pengikutnya untuk bertindak melebihi kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi. Pemimpin ini mampu menumbuhkan dampak yang dalam pada para pengikutnya.Pemimpin yang demikian disebut pemimpin transformasional. Kepemimpinan transformasional dibangun di atas kepemimpinan transaksional, la menghasilkan usaha dan kinerja karyawan jauh melampaui apa yang dihasilkan oleh pendekatan transaksional. Kepemimpinan transformasional memimpin lebih dari
sekadar charisma. Ia menanamkan kemampuan bertanya kepada para pengikutnya, termasuk mempertanyakan hal-hal yang sudah mapan dan rutin untuk diperbarui.

2.      Kepemimpinan Karismatik-Visioner
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang basisnya adalah antusiasme, dan memiliki rasa percaya diri yang kuat, serta tindakannya dapat mempengaruhi banyak orang untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Ada lima karakteristik pemimpin karismatik.yaitu :
1) Mempunyai visi.
2) Mampu menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan mudah dipaham.
3) Berani mengambil risiko untuk mencapai visi tersebut.
4) Sensitif terhadap kendala lingkungan
pengikutnya.
5) Menunjukkan perilaku diluar kebiasaan. Pemimpin karismatik kemungkinan besar muncul dalam bidang politik dan agama, atau muncul pada waktu yang sulit, seperti perang, ketika sebuah bisnis baru mulai berdiri, atau saat menghadapi krisis yang mengancam kehidupannya. Misalnya, F.D.Roosevelt adalah pemimpin yang dianggap menggunakan karismanya saat dia menawarkan visi untuk membawa Amerika Serikat keluar dari depresi besar.
Martin Luther King Jr adalah contoh lainnya. Dia tidak mau menyerah saat melawan
radisi perbedaan warna kulit (segregasi) di Amerika Serikat.
Istilah visi sering dikaitkan dengan kepemimpinan karismatik. Akan tetapi, kepemimpinan visioner melampaui karisma karena kemampuan realistis,layak dipercaya, dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tumbuh dan memperbaiki situasi sekarang. Pemimpin visioner memiliki tiga sifat yang berkaitan dengan efektivitas peran visioner mereka.
Keterampilan pertama adalah kemampuannya dalam menjelaskan visinya kepada orang la melalui pidato-pidato yang memukau dan memancing orang untuk bergabung. Visi yang paling baik pun tidak akan berhasil apabila pemimpinnya bukan seorang komunikator yang kuat.
Dalam dunia bisnis dikenal Herb Kelleher, CEO Southwest Airlines, yang berkomitmen penuh pada pelayanan pelanggan.
Dia tidak segan-segan ikut bekerja, bila perlu membantu dalan proses administrasi kedatangan penumpang, mengangkat koper,atau melakukan apa saja untuk membuat pengalaman pelanggan lebih menyenangkan.

Keterampilan kedua yang dituntut dari pemimpin kharismatis adalah kemampuannya mengungkapkan visi. Bukan hanya secara verbal melainkan juga melalui perilaku.
Keterampilan ketiga adalah kemampuan untuk memperluas dan menerapkan visi dalam berbagai konteks yang berbeda-bedh. Visi itu harus sama maknanya bagi orang di bagian akuntansi dengan bagian produksi, dan bagi karyawan yang ditempatkan di kantor-kantor cabang maupun kantor pusat

3.      Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan tim dapat dibagi kedalam empat peran.
a.       Pertama, pemimpin tim adalah penghubung dengan pihak luar. Pihak luar dapat mencakup manajemen yang lebih atastim internal lain, pelanggan, atau pemasok. Pemimpin mewakili tim tersebut menghadapi konstituen lain, mendapatkan sumber daya yang diperlukan, memperjelas pengharapan orang lain terhadap tim itu, mengumpulkan informasi dari luar dan menyampaikan informasi itu kepada anggota - anggota tim.
b.      Kedua, pemimpin tim adalah penyelesai masalah. Apabila tim itu menghadapi masalah dan membutuhkan bantuan, pemimpin tim selalu bersedia dan siap membantu memecahkn masalah itu.
c.       Ketiga, pemimpin ini adalah manajer konflik. Apabila muncul pertikaian, pemimpin membantu memproses konflik itu.
d.      Keempat, pemimpin tim adalah seorang pembina.memperjelas harapan dan peran,  mengajarkan,  menawarkan dukungan,  memberi semangat dan melakukan apa saja yang perlu untuk membantu para anggota tim mempertahankan tingkat kineja mereka yang tinggi.

Dari berbagai teori kepemimpinan yang telah memiliki kepemimpinan yang efektif,  dia harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a.         Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka bergairah mengejarnya. Karyawan selalu mengacu pada pemimpinnya. Para permimpin harus secara terus - menerus memancarkan sinar yang berpedoman pada prinsip.nilai-nilai dan keyakinan yang mereka miliki dalam membangun perusahaan mereka.
b.        Hargai dan dukung hal - hal positif yang dicapai para karyawan.  Untuk mendapatkan penghargaan dari para karyawan para pemimpin harus lebih dulu menghargai mereka yang bekerja untuknya. 
c.         Berikan contoh.Tindakan seorang pemimpin haruslah selalu sesuai dengan apa yang dikatakannya Apabila dia bersikap mendua bukan tidak mungkin karyawan akan mening galkan dan tidak respect kepadanya
d.        Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan mereka pada tujuan tersebut Para pemimpin yang efektif mempunyai visi yang jelas tentang ke mana mereka akan membawa perusahaan. Dia mampu mengomunikasikan visinya kepada para pengikutnya.
e.         Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan. Pemimpin tidak hanya menyediakan sumber daya fisik tetapi juga sumber daya yang tak kelihatan seperti pendidikan,  pelatihan,  dan nasihat-nasihat.
f.         Berkomunikasilah dengan para karyawan.Pemimpin menciptakan komunikasi dua arah dengan anak buahnya untuk memberikan dan mendengarkan umpan balik dari pengikut pengikutnya
g.         Hargai keragaman para pekerja.  Pemimpin usaha yang cerdik mengenali dan mampu memanfaatkan perbedaan-perbedaan(keberagaman)  para pekerja mereka,  seperti keterampilan,  kemampuan latar belakang dan minat
h.        Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja.  Pemimpin memberikan penghargaan dalam bentuk uang tapi dapat berupa ucapan dengan tulisan tangan.  Lakukan secara tertulis dan rayakan bersama sama.
i.           Doronglah kreativitas di antara para pekerja Pemimpin yang efektif mau menerima kegagalan sebagai bagian dar inovasi dan kreativitas.  Mereka mengetahui bahwa perilaku inovatif merupakan kunci keberhasilan masa depan dan mengerjakan segala yang mereka bisa untuk mendorong kreativitas para pekerjanya.
j.           Pertahankan selera humor. Salah satu alat terpenting yang dimiliki pemimpin adalah selera humor. Tanpanya pekerjaan  dapat membosankan dan tidak menyenangkan bagi setiap orang.
k.          Tataplah terus masa depan. Penimpin yang efektif tidak pernah puas dengan apa yang telah terjadi hari ini Mereka tahu bahwa keberhasilan kemarin tidak cukup untuk menopang perusahaan dalam jangka waktu tak terbatas Mereka melihat kepentingan untuk mendirikan dan mempertahankan semangat yang cukup untuk mengantarkan perusahan ke tingkat yang lebih tinggi.

D.    TIPS PRAKTIS

1.        Bangunlah pengetahuan, rajinlah membaca
Pepatah lama mengatakan to lead tomorrow learn today. Kenalilah cara belajar anda yang efektif. Jangan musuhi sekolah, membenci teori atau buru buru mengatakan sesuatu itu terlalu teoristis. Pemimpin membutuhkan fondasi teori karena mereka yang punya teori bisa melihat lebih jauh dari yang kasat mata. Rajinlah selalu membaca – buku yang mudah saja namun janganlah ragu menguji teori – teori itu dengan realita dan cek apakah itu benar – benar valid.
2.        Bukalah jendela sel – selmu
Kahli gibran mengatakan kita semua terpenjara yang membedakan kita adalah sabagian tinggal dalam sel – sel berjendela dan yang lainnya tak berjendela. Pemimpin adalah orang yang mendiami sel – sel berjendea dan membuat pintu agar dia bisa mengunjungi sel – sel lainnya seorang pemimpin mengenal keberagaman dan berani menghadapi perbedaan.
anya.pekerjuan dapat membosankan dan tidak menyenangkan bugis Kalau bisa c Dumpit,  jar ampai And kemudian h Talaplsh terus maa
3.        Disipin Diri
Penimpin bekeria dengan disiplin yang dimulai dari dirinya sendiri.Ingatlah.  perjalanan panjang pengembaraan dirimu dimulai dari pengembaraan di dalam dirimu. saat engkau bodoh, engkau pasti Ingin menguasai orang lain. Namun,  saat engkau meraih kebijaksanaan engkau ingin mengendalikan dirimu sendiri.
4.        Bekerjalah dengan perioritas
Dalam action oriented, anda akan bertemu dengan konsep perioritas. Pemimpin tahu bagaimana mendahuukan hal – hal yang utama. Kalau seseorang terlalu sibuk dengan segala hal dan menganggap semua urusan penting, maka itu pertanda bahwa orang itu belum bekerja dengan perioritas.
5.        Kerjakan atau delegasikan
Kalau bisa dikerjakan, segeralah diselesaikan. Terapkanlah  Terapkanlah 3D berikut ini:  Doit,  Delegate it.  or Dump it, jangan ditunda tunda.Masalah sekali dianggap masalah akan tetap menjadi masalah sampai Anda memecahkannya.  Kalau sesuatu Anda tunda,  itu akan menjadi masalah di kemudian hari.
6.        Bangunlah Kepercayaan dan Respek
Kepercayaan dan respek didapat karena Anda layak dihormati,  berpengetahuan,  dan tidak berperilaku sesuka hati. Anda menjaga komitmen dan peduli terhadap orang lain
7.        Jaga Kestabilan Emosi
Kenali betul kondisi emosi Anda dan kendalikanlah.  Gunakan emosi untuk menunjukkan komitmen.Salah satu cara menjaga kestabilan emosi adalah dengan hidup yang seimbang vertikal maupun horizontal,  tidur yang teratur dan menjauhi pemakaian obat obatan perangsang atau dopping.

8.        Latihlah Diri Berkomunikasi dan Mumpuni
Berinisiatiflah terlibat dalam kegiatan kegiatan kampus sedari Anda muda.  Belajarlah memimpin,  menghadapi kunflik mengenal perbedaan pandangan dan mengatur orang Tanpa kejelasan komunikasi tak ada orang yang akan mengikutimu
9.        Belajarlah Menulis
Pemimpin harus bisa menulis dengan logika yang jelas.  Belajarlah menulis dan buatlah tulisan - tulisan Anda hidup.
10.    Gunakan Manajemen
Manajemen adalah ilmu yang mengajarkan Anda mencapai tujuan melalui orang lain Pelajarilah bagaimana merumuskan strategi dan menggerakkan operasional usaha Anda dalam satu kesatuan.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, berusaha untuk dapat mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin.
Fungsi dan peran pemimpin dapat dilihat dari dua pendekatan,yaitu pendekatan  mikro dan makro.Secara mikro,pemimpin sebagai pencipta dan perencana,sebagai penemu,pemimpin menemukan sesuatu yang baru,seperti produk,teknologi, cara, ide,dll. Sebagai perencana,seorang pemimpin berperan merancang ide-ide dan peluang dalam meraih sukses.Secara mikro peran pemimpin adalah menciptakan kemakmuran bagi para karyawannya
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha pada jiwa kepemimpinan wirausaha yaitu:
·         Keberanian untuk bertindak (dare to act)
·         Membangun tim yang baik (good team leader)
·         Berpikir dan berjiwa besar
·         Berani mengambil risiko
·         Heaving mentor
·         Pikiran yang terbuka (open minded)
·         Kepercayaan (trusted)





DAFTAR PUSTAKA

Rhenald Kasali, dkk.2010. Modul Kewirausahaan. Bandung: Hikmah ( PT Mizan Publika).



No comments:

Post a Comment