BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Kepemimpinan, bagi seorang wirausaha, adalah modal
yang sangat penting nya dengan kepercayaan
dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat Anda inovatif dan adaptif,
kaya dengan pembaruan dan tidak mudah terhambat oleh kejadian-kejadian dari
luar. Namun tanpa ketik percayaan, kreativitas yang hebat tidak mempunyai nilai
pasar, tidak dapat diterima di mana-mana. Kepemimpinan menggabungkan
kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efektif yang berpengaruh
luas dan hidup.
Sebuah
usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil
yang stagnant (tidak berkembang).
Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada
pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada
Anda. Karyawan Anda tidak betah bekerja sama dengan Anda, dan pengetahuan atau
pengalaman yang sudah Anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa
kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar.
Hanya orang-orang yang tak bisa kemana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaiknya
kepemimpinan lah yang akan membentuk usaha anda menjadi besar dan banyak orang
yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap,sejalan dengan
tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara
mengarahkan dan penerimaan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
2. Bagaimana
wirausaha tanpa kepemimpinan ?
3. Apa
saja jenis-jenis kepemimpinan ?
4. Bagaimana
tips praktis menjadi seorang pemimpin ?
C.
TUJUAN
MAKALAH
1. Untuk
mengetahui pengertian dari kepemimpinan
2. Agar
memahami bagaimana wirausaha jika tanpa kepemimpinan
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis kepemimpinan
4. Agar
mendapatkan tips untuk menjadi seorang pemimpin
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Menurut
Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan menurut George R. Terry, Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang
lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan
yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Kisah Tentang Dua Kakak Beradik
Lebih
dari 70 tahun yang lalu, dua kakak beradik, Dik dan Mor meninggalkan desa
kelahirannya di New Hampshire untuk mengadu untung di California. Seperti
mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang memulai usaha pada awal abad ke 21 ini,Dik
dan Mor juga melakukan coba-coba pada beberapa jenis usaha. Pada tahun 1930-an
itu, orang-orang di California yang sedang asyik menggeluti usaha baru dalam
bidang bisnis hiburan. Merekapun menghabiskan waktunya di sekitar panggung pertunjukan.
Setelah
memiliki jiwa kewirausahaan, Dik dan Mor mencoba membuka usaha teater di
sekitar Hollywood. Sayangnya, bisnis ini tidak berkembang. Konsumen di
California lebih senang melihat televisi dari pada datang ke teater. Sampai
akhirnya, mereka menyadari bahwa mereka punya selera yang kuat dalam usaha
makanan dan punya jiwa servis karena keduanya sama-sama suka mencoba
makanan-makanan baru. Mereka pun membanting setir membuka sebuah warung kecil
yang menyajikan makanan siap saji.
Pada
1937, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil dan banyak jalan-jalan federal
yang menghubungkan kota-kota besar dibandingkan pemerintah Amerika Serikat.
Jadi, akan banyak orang yang berpergian dan senang berada di mobil. Merekapun
melakukan inovasi, yaitu membuka kedai khusus untuk konsumen yang bisa memesan
dari mobil. Nama kerennyadrive-inrestaurant.
Makanan disajikan seperti dirumah, ada piring keramik dan gelasnya. Makannya di mobil. Bisnis ini
sukses besar. Mereka mulai menikmati hidup yang lebih baik dalam tempo 2 tahun.
Setelah
itu, DNA kewirausahaan mereka mengatakan harus membuka cabang. Kali ini, mereka
memilih lokasi di tepi kota Los Angeles yang padat ditinggali kaum pekerja.
Selain sewa tanah nya murah naluri bisnis mereka mengatakan traffic-nya banyak. Mereka lalu mengubah
sedikit penyajiannya. Makanan diperluas disesuaikan dengan kebutuhan para
pekerja yang menyukai hot-dog, gorengan
(french fries),burger, roti sandwich, coca-cola dan aneka salad. Boom! Bisnis ini meledak. Semua orang
ingin makan di sini karena aromanya wangi, kedainya bersih dan makanannya fresh. Dik menjamin makanan yang mudah
dimasak hanya boleh disimpan 10 menit. Lebih dari itu dibuang.
Dik
dan Mor tiba-tiba menjadi sorotan media sebagai wirausaha sukses. Apalagi
setelah perang dunia berakhir dan para Serdadu yang dikirim ke Pasifik dan
Eropa Timur kembali ke tanah airnyadan mereka ingin mencoba restoran baru ini
para Veteran perang yang punya uang itu menyerbu kedai Dik dan Mor.
Serdadu-serdadu itu memberi saran agar keduanya fokus pada walk-up customer saja agar penyajiannya bisa lebih cepat. Usulan
ini diterima, apa lagi antrean semakin panjang hingga keluar pintu.
Kedua
kakak beradik ini segera menghapus pesanan dari mobil, mengurangi daftar menu,
fokus pada hamburger dan mengganti
piring piring kaca dengan pembungkus atau piring kertas agar tidak perlu
mencucinya. Perubahan itu lagi-lagi menjadi berita di media,mereka mendapatkan
iklan gratis. Konsumen tambah banyak dan kedua kakak beradik ini tambah
sejahtera.
Kewirausahaan dengan Kepemimpinan
Siapakah
kedua kakak beradik yang beruntung itu? Benar keduanya adalah kakak beradik
dari keluarga McDonald’s yang terkenal itu. Mereka berhasil membangun kedai
siap saji modern karena memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tajam membaca
pasar. Mereka juga memiliki kegigihan, menyukai apa yang mereka inginkan, jago
meramu masakan dan melayani pelanggan. Mereka juga mengorganisasi dapur,
pelanggan dan warungnya.
Menurut
sejumlah pakar,Dik dan Mor juga ahli dalam membangun sistem yang efisien,
meningkatkan keuntungan dan memotong biaya Cuma saja hingga tahun 1955, usaha
mereka stuck. Omzetnya segitu segitu
saja, sementara pendatang-pendatang baru yang meniru semakin banyak. Keduanya
adalah wirausaha tanpa kepemimpinan. Hingga akhirnya, usaha itu mengalami
kemunduran.
Pada
tahun 1950-an, keduanya berkenalan dengan seorang penjual mesin pembuat minuman
yang visioner. Namanya Ray Kroc, Ray cemas melihat pelanggan yang membeli mesin
darinya ini mengalami kemunduranusaha. Dia Lalu menawarkan sebuah solusi. Dia
menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepada kakak beradik itu ke dalam
sebuah manual tertulis yang diberi nama McDonald’s system. Manual itu dibeli oleh Ray dan dia pun
mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald’s dengan konsepfranchise!
Diluar
dugaan, peminatnya sangat banyak. Mereka datang dari berbagai kota di Amerika
Serikat. Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang McRonald’s
tanpa modal sama sekali. Semuanya di biayai oleh franchise.
Apakah
yang membuat usaha Dik & Mor stagnant? Dan apa yang membiat Ray Korc berhasil
membangun jaringan usaha milik Dick & Mor tumbuh pesat dengan ratusan ribu
orang yang terlibat dan semua menjual dengan rasa, selera, kualitas, pelayanan,
dan penampilan yang sama di seluruh dunia?
Itulah
kepemimpinan. Tanpa kepemimpinan, entrepreneurship akan terhenti, stagnant.
Dengan kepemimpinan, usaha akan tumbuh menjadi lebih besar dan luas.
B.
Wirausaha Indonesia Tanpa Kepemimpinan
Dewasa
ini, hampir setiap hari di Indonesia, kita menyaksikan nama-nama baru
bermunculan menjadi wirausaha-wirausaha Junior. Sebaliknya, hampir setiap hari
kita saksikan wirausaha-wirausaha sering terlibat perkara-perkara hukum,
bisnisnya ditutup dan mereka kehilangan reputasi. Sebagian besar wirausaha
Indonesia juga bergulat dengan ketidakpastian dan semakin banyak yang hidup
dalam kesulitan. Banyak bisnis keluarga yang pecah karena lemahnya kepemimpinan
dari para ahli waris yang dituakan.
Sebaliknya,
ada juga yang memiliki mimpi besar, tumbuh dan berkembang, tetapi belum
dibangun dengan kepemimpinan yang kuat. Sejarah kewirausahaan Indonesia pun
ditandai dengan kentalnya jiwa “dagang”,
tetapi miskin kepemimpinan. Sebagian besar usaha-usaha yang dibangun
dengan jiwa dagang itu umumnya hancur begitu memasuki generasi kedua atau ketiga.
Tanpa kepemimpinan,
sukses dan enterpreneurship akan
membatasi mimpi mimpi Anda. Maxwell (1993) menandaskan, dedikasi suci bisa
membuat Anda sukses, tapi rendahnya kemampuan leadership mengakibatkan efektivitas usaha Anda terbatas.
Sulitnya wirausaha kita tumbuh menjadi besar dapat dilihat pada diagram
1a, sebagai akibat yaitu rendahnya leadership ability. Dengan bekal dedikasi
suci (baca: entrepreneurship), seseorang memiliki efektivitas yang terbatas.
Dengan bekerja keras, kesungguhán, dan kejujuran Anda berhasil mencapai skor 8.
Kalau Anda bekerja lebih keras lagı. katakan Anda bekerja 2x lebih keras,
tampaknya mustahil Anda mencapai skor 10 karena Anda sudah letih, sudah
kebanyakan bekerja. Katakanlah skor tertinggi Anda adalah 8.5
Sekarang, bagaimana kalau Anda rela melakukan pendelegasian dan mulai
menggunakan orang orang lain sebagai staf Anda.Anda bekerja dengan leadership,
bukan semata-mata entrepreneurship. Anda cool, dihormati, dipercaya, bahasa
Anda jelas, emosi Anda stabil, pengetahuan Anda pun mumpuni. Leadership skor
Anda sekarang melonjak dari 1 menjadi 7.Wow! Lithatlah efektivitas Anda
sekarang berubah menjadi 7 x 8 = 56 . Ini berarti meningkat dari 8 ke 56 atau
melonjak 600 % .
Itulah sebabnya mengapa
kepemimpinan sangat penting untuk membuat bisnis Anda maju. Itu pula sebabnya
mengapa bisnis-bisnis keluarga sulit berkembang. Mereka memiliki dedikasi yang
suci, tetapi pemimpin pemimpinnya tidak bisa diganti karena mereka sangat
berkuasa, yaitu pemilik.Kalau kepemimpinan saudara tertua atau yang dipercaya
memimpin, bagus, usaha bisa tumbuh dengan baik tetapi begitu dia digantikan
oleh keturunannya yang leadership-nya lemah, usaha menemui kebangkrutan.
Celakanya, kematian usaha di Indonesia, tidak bisa segera diketahui begitu
kepemimpinan usahanya lemah. Sebab sebagian besar perusahaan-perusahaan di
Indonesia bukanlah perusahaan publik yang diawasi dengan ketat oleh para analis
dan otoritas pasar modal Sekalipun perusahaan-perusahaan itu go public,sedikit
sekali saham yang dilepas kepada pasar.
Umumnya kelemahan leadership
itu berkaitan erat dengan reputasi usaha dan jenis industri. Untuk usaha di bidang consumer goods yang
memiliki reputasi yang kuat (misalnya rokok-rokok bermerek seperti Gudang
Garam. Djarum, dan Noyorono, jamu-jamu bermerek seperti Sidomuncul, Air Mancur
Nyonya Meneer, dan jamu jago,makanan seperti kacang garuda dan dua
kelinci,kecap ABC dan sebagainya), lemahnya kepemimpinan baru bisa terlihat
jelas dampaknya setelah 1 generasi
berlalu. Dalam bidang properti, kerusakan dapat segera bisa diketahui antara 1
sampai 5 tahun, sedangkan dalam sełtor keuangan dan industri bisa terdeteksi
antara 1 sampai 2 tahun.
Berbeda dengan perusahaan
keluarga, perusahaan-perusahaan yang sudah dikelola oleh profesional yang
jabatan CEO-nya dibatasi antara 4-5 tahun, gejala lemahnya kepemimpiian dapat
dengan segera diketahui antara 3-5 tahun, yaitu setiap menjelang Rapat Umum
Pemegang Saham. Oleh karena itu dalam manajemen kalau leadership CEO-nya lemah,
perusahaan-perusahaan mengganti CEO-nva.
Pertanyaan selanjutnya yaing
perlu diketahui para calon wirausaha adalah apakah seorang manajer sama dengan
seorang pemimpin? Para pengarang dan praktisi sering kali menyamakan kedua tipe
orang tersebut, meskipun kedua hal itu tidaklah sama. Para manajer itu
menduduki jabatarnya karena ditunjuk Kemampuan mereka untuk memengaruhi
didasarkan pada wewenang formal yang melekat dalam posisi-posisi yang mereka
duduki Sebaliknya, para pemimpin dapat ditunjuk, dapat juga muncul dari dalam
kelompok dengan sendirinya Pemimpin dapat memengaruhi banyak orang untuk
bekerja dan mampu melebihi tindakan-tindakan yang diperintahkan oleh wewenang
formal.
Haruskan semua manajer
menjadi pemimpin? Sebaliknya, haruskah semua pemimpin itu manajer? Kita boleh
mengatakan bahwa yang menjadi manajer itu idealnya haruslah seorang pemimpin.
Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua pemimpin otomatis mempunyai
kemampuan atau keterampilan sebagai manajer.Oleh karena itu, definisi pemimpin
adalah orang yang mampu memengaruhi orang lain sekaligus memiłiki wewenang
manajerial. To lead adalah sama dengan to influence, lalu kepemimpinan adalah
kemampuan memengaruhi kelompok (team, staff, karyawan atau semua stakeholoers)
menuju tercapainya suatu tujuan.
Kepemimpinan selalu menjadi isu yang sangat
diperhatikan dari awal orang-orang bergabung ke delam suatu usaha untuk
mencapai sesuatu. Beeberapa peneliti yang menyusun teori kepemimpinan
memfokuskan penelitiannya pada pemimpin (teori karakteristik) dan cara pemimpin
itu berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku) .
·
Teori
Karakteristik
Riset kepemimpinan awalnya berfokus pada ciri-ciri
(karakter) pemimpin yang mungkin di gunakan untuk membedakan pemimpin dari
non-pemimpin. Mereka menemukan setidaknya ada enam karakter yang terkait dengan
kepemimpinan yang efektif, yaitu sebagai berikut.
o
Dorongan
Pemimpin adalah orang-orang yang memiliki tingkat usaha (dorongan) yang tinggi.
Mereka mempunyai kehendak yang kuat untuk pencapaian prestasi. Memiliki ambisi
positif,energi yang berlimpah, tak kenal lelah dalam berkegiatan, dan
menunjukan inisiatif dalam banyak hal.
o
Kehendak
untuk Memimpin. Pemimpin adalah orang yang mempunyai karakter dan kehendak yang
kuat untuk memengaruhi dan memimpin orang lain, Mereka menunjukan kemauan dalam
mengemban tanggung jawab, meskipun pekerjan atau tugas yang diembannya
berbahaya atau berisiko.
o
Kejujuran
dan integritas. Pemimpin mempunyai keinginan untuk membangun hubungan saling
memercayai dan dengan memberi teladan dan menunjukkan konsistensi yang tinggi
antara perkataan dan perbuatan,
o
Kepercayaan.
Para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu-ragu dalam bertindak. Pemimpin
perlu menunjukkan kepercayaan dirinya untuk meyakinkan para pengikutnya tentang
kebenaran sasaran dan keputusannya.
o
Kecerdasan.
Pemimpin adalah orang yang cerdas dan berpengetahuan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menafsirkan informasi. Mereka harus mampu nenciptakan visi
memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat.
o
Pengetahuan
yang Terkait dengan Pekerjaan, Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan
yang tinggi tentang banyak hal, mulai dari perusahaan, industri, dan hal- hal
teknis Pengetahuan yang luas membuat pemimpin dapat membuat keputusan yang
cermat
·
Teori
Perilaku
Teori perilaku menjelaskan efektivitas perilaku yang
membedakan seorang pemimpin yang efektif dengan orang-orang lain yang tidak
efektií. Ada empat studi perilaku utama yang perlu kita ketahaui (Tabel 1)
Table 1. teori kepemimpinan perilaku
Dimensi perilaku
|
Kesimpulan
|
|
Studi leadership dari universitas lowa
|
Gaya demokrasi : melibatkan bawahan, mendelegasikan wewenang dan
mendorong parrisipasi
Gaya otokrstid : mendiktekan metode kerja, memusatkan pengambilihan
keputusan, dan membatasi partisipasi.
Gaya laissez faire : memberikan kebebasan pada kelompok untuk membuat
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan.
|
Kepemimpinan yang paling efektif adalah kepemimpinan dengan cara yang
demokrastis.
|
Studi leadership darii ohio state
|
Peprtimbangan: mempertimbangkan ide dan perasaan para pengikutnya
Mengadakan struktur menyusu tugas dan hubungan kerja untukk memenuhi
tujuan pekerjaan
|
Pemimpin tinggi-tinggi (tinggi dalam pertimbangan dan tinggi dalam
pengadaan struktur) mencapai kinerja dan kepuasaan bawahan yangtinggi, tapi
tidak dalam semua situasi
|
Studi leadership dari universitas Michigan
|
Berorientasi karyawan: meneankan hubungan antarprbadi dan memerhatikan
kebutuhan karyawan.
Berorientasi produksi: menekankan aspek teknis atau tugas dari
pekerjaan
|
Pemimpin yang berorientasi karyawan terkaitdengan produktivitas
kelompok yang tinggi dan kepuasaan kerja yang lebih tinggi
|
Kisi-kisi manjerial
|
Memerhatikan manusia: mengukur perhatian pemimpin terhadap bawahan
pada skala 1-9 (rendah samppai tinggi)
Perhatian akan produksi : mengukur perhatian pemimpin untuk
menyelesaikan pekerjaan pada skala 1-9 (rendah sampai tinggi)
|
Pemimpin berkinerja sangatbaik jika gayanya 9,9 (perhatian yang tinggi
atas produksi dan perhatian yang tinggi atas manusia/bawahan)
|
Menjadi seorang
pemimpin bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan tidak mungkin. Kalau anda menyadari
maju-mundurnya usaha yang anda bangun sangat bergantung pada kekuatan
kepemimpinan, maka mau tak mau Anda harus mengembangkannya. Pemimpin mempunyai
cirri-ciri yang berbeda dengan seseorang pegikut (follower). Ciri-ciri itu dapat dilihat pada table 2 dibawah ini.
Table 2.
Followers Vs. Leaders
Followers
Vs. Leaders
FOLLOWERS
|
LEADERS
|
Beraksi ( reaktif)
|
Berinisiatif
|
Listen; Tunggu telpon masuk
|
Lead; Angkat telpon
|
Membuang-buang waktu; Reaching to problems
|
Gunakan waktu dengan perencanaan
dan
antisipasi masalah
|
Spend time with people
|
Invest time with people
|
Kalender diisi dengan jadwal yang sudah
diperintahkan
|
Mengisi kalender dengan prioritas-prioritas kedepan;
action
|
PEMIMPIN
|
MANAJER
|
Memperbarui/menciptakan sistem baru
|
Memellihara sistem yang ada,
bekerj dengan sistem.
|
Bebas,merdeka,kreatif,berani melakukan kesalahan,
tetapi tetap disiplin
|
Patuh,disiplin,tidak member ruang bagi kesalahan.
|
Berani menghadapi tantangan
|
Menghindari resiko
|
Orientasi masa depan disuatu tempat
yang berbeda, imaginatif ( be somewhere one
day,learning from the future)
|
Orientasi disini, hari ini ( here & now),
learning from the pose
|
Dasarnya
adalah kreaktivitas dan
Karakter
|
Menciptakan pengikt dan “bawahan”
|
Tak terlalu memikirkan posisi, lebih
pada
manfaat,nilai, dan tangung jawab
|
Dasarnya adalah kompentensi dan profesionalisme
|
Demikian pula, pemimpin
berbeda dengan manajer. Perbedaan itu tampak pada table 3 dibawah ini.
Table 3. Pemimpin
vs Manajer
Namun demikian, kepemimpinan seorang
wirausaha memiliki gaya yang berbeda-beda. Leadership melibatkan tidak hanya
kepala (pikiran-pikiran), melainkan juga hati (penciptaan suasana dan menjaga
perasaan), Leadership mencakup kemampuan analisis dan kekuatan interpersonal sekaligus
(White, 2007)
Maka, selain berdarah dingin, mampu
berfikir rasional, dan berani mengambil keputusan dengan cepat, dia juga dapat
berdarah hangat, menaburkan kasih sayang dan kepengasuhan kepada anak buahnya,
serta memainkan kartu-kartu personalnya. Dia memang harus berfikir lebih jauh
dari yang lain sehingga mampu membawa usahanya ketempat yang baru, terkini, dan
terbebas dari terpaan badai tsunami yang menghancurkan, atau berdarah-darah
dihajar para pendatang baru lebih fresh dan agresif:
Menjadi great leader berarti Anda harus
siap melakukan perubahan, yaitu perubahan yang terjadi secara bertahap dan
membuat usahanya adaptif dalam menghadapi segala situasi yang berubah-ubah.
Ingatlah, ada perbedaan mendasar antara management dengan leadership. Management
pada dasarnya adalah menyangkut soal keteraturan (penataan) dan pengendalian
(control). Sedangkan leadership menyangkut soal pencapaian tujuan (achieving
goals) dan membuat perubahan.
Dalam pandangan yang lain, Maxwell
(1982) menyimpulkan leadership is
influence, yaitu kemampuan seseorang
untuk menciptakan pengaruh yang luar biasa. Dengan kekuatan itulah, seseorang
mengajak kaumnya, bangsanya, atau karyawan-karyawannya keluar dari belenggu
tradisi atau kebiasaan-kebiasaan lama (habist). Termasuk keluar dari belenggu
keenakan berbisnis dengan produk-produk
lama atau cara-cara yang sudah ketinggalan zaman , terlalu lamban, terlihat
tua, dan seterusnya.
Namun, seperti apakah
kepemimpinan yang bisa memajukan sebuah usaha dari awal, dari bentuk yang sangat
kecil dan ringkih (lemah)? White (2007) memperkenalkan dua jenis kepemimpinan
yang dikotomis dengan membandingkan dua tipe makhluk hidup, yaitu tipe reptil
dan tipe mamalia.
C. JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN
Dewasa ini, kita juga mengenal tiga jenis kepemimpinan.
yaitu kepemimpinan transformasional transaksional, epemimpinan
karismatik-visioner, dan kepemimpinan tim.
1. Kepemimpinan
Tansformasicnal-Transaksional
Pemimpin transaksinal adalah pemimpin yang
membimbing atau memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas peran atau persyaratan tugas.
Kemudian ada jenis
pemimpin lain yang memberi inspirasi pengikutnya untuk bertindak melebihi
kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi. Pemimpin ini mampu
menumbuhkan dampak yang dalam pada para pengikutnya.Pemimpin yang demikian
disebut pemimpin transformasional. Kepemimpinan transformasional dibangun di
atas kepemimpinan transaksional, la menghasilkan usaha dan kinerja karyawan
jauh melampaui apa yang dihasilkan oleh pendekatan transaksional. Kepemimpinan
transformasional memimpin lebih dari
sekadar charisma. Ia
menanamkan kemampuan bertanya kepada para pengikutnya, termasuk mempertanyakan
hal-hal yang sudah mapan dan rutin untuk diperbarui.
2.
Kepemimpinan Karismatik-Visioner
Pemimpin karismatik
adalah pemimpin yang basisnya adalah antusiasme, dan memiliki rasa percaya diri
yang kuat, serta tindakannya dapat mempengaruhi banyak orang untuk berperilaku
dengan cara tertentu.
Ada lima karakteristik
pemimpin karismatik.yaitu :
1) Mempunyai visi.
2) Mampu menyampaikan
visi tersebut dengan jelas dan mudah dipaham.
3) Berani mengambil
risiko untuk mencapai visi tersebut.
4) Sensitif terhadap
kendala lingkungan
pengikutnya.
5) Menunjukkan perilaku
diluar kebiasaan. Pemimpin karismatik kemungkinan besar muncul dalam bidang
politik dan agama, atau muncul pada waktu yang sulit, seperti perang, ketika
sebuah bisnis baru mulai berdiri, atau saat menghadapi krisis yang mengancam
kehidupannya. Misalnya, F.D.Roosevelt adalah pemimpin yang dianggap menggunakan
karismanya saat dia menawarkan visi untuk membawa Amerika Serikat keluar dari
depresi besar.
Martin Luther King Jr
adalah contoh lainnya. Dia tidak mau menyerah saat melawan
radisi
perbedaan warna kulit (segregasi) di Amerika Serikat.
Istilah
visi sering dikaitkan dengan kepemimpinan karismatik. Akan tetapi, kepemimpinan
visioner melampaui karisma karena kemampuan realistis,layak dipercaya, dan
menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tumbuh dan
memperbaiki situasi sekarang. Pemimpin visioner memiliki tiga sifat yang
berkaitan dengan efektivitas peran visioner mereka.
Keterampilan pertama
adalah kemampuannya dalam menjelaskan visinya kepada orang la melalui
pidato-pidato yang memukau dan memancing orang untuk bergabung. Visi yang
paling baik pun tidak akan berhasil apabila pemimpinnya bukan seorang
komunikator yang kuat.
Dalam dunia bisnis
dikenal Herb Kelleher, CEO Southwest Airlines, yang berkomitmen penuh pada
pelayanan pelanggan.
Dia tidak segan-segan
ikut bekerja, bila perlu membantu dalan proses administrasi kedatangan
penumpang, mengangkat koper,atau melakukan apa saja untuk membuat pengalaman
pelanggan lebih menyenangkan.
Keterampilan kedua yang
dituntut dari pemimpin kharismatis adalah kemampuannya mengungkapkan visi.
Bukan hanya secara verbal melainkan juga melalui perilaku.
Keterampilan ketiga
adalah kemampuan untuk memperluas dan menerapkan visi dalam berbagai konteks
yang berbeda-bedh. Visi itu harus sama maknanya bagi orang di bagian akuntansi
dengan bagian produksi, dan bagi karyawan yang ditempatkan di kantor-kantor
cabang maupun kantor pusat
3.
Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan tim dapat dibagi kedalam
empat peran.
a.
Pertama, pemimpin tim adalah penghubung
dengan pihak luar. Pihak luar dapat mencakup manajemen yang lebih atastim
internal lain, pelanggan, atau pemasok. Pemimpin mewakili tim tersebut
menghadapi konstituen lain, mendapatkan sumber daya yang diperlukan,
memperjelas pengharapan orang lain terhadap tim itu, mengumpulkan informasi
dari luar dan menyampaikan informasi itu kepada anggota - anggota tim.
b.
Kedua, pemimpin tim adalah penyelesai
masalah. Apabila tim itu menghadapi masalah dan membutuhkan bantuan, pemimpin
tim selalu bersedia dan siap membantu memecahkn masalah itu.
c.
Ketiga, pemimpin ini adalah manajer
konflik. Apabila muncul pertikaian, pemimpin membantu memproses konflik itu.
d.
Keempat, pemimpin tim adalah seorang
pembina.memperjelas
harapan dan peran, mengajarkan, menawarkan dukungan, memberi semangat dan melakukan apa saja yang
perlu untuk membantu para anggota tim mempertahankan tingkat kineja mereka yang
tinggi.
Dari
berbagai teori kepemimpinan yang telah memiliki kepemimpinan yang efektif, dia harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
a.
Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para
karyawan dan buatlah agar mereka bergairah mengejarnya. Karyawan selalu mengacu
pada pemimpinnya. Para permimpin harus secara terus - menerus memancarkan sinar
yang berpedoman pada prinsip.nilai-nilai dan keyakinan yang mereka miliki dalam
membangun perusahaan mereka.
b.
Hargai dan dukung hal - hal positif yang
dicapai para karyawan. Untuk mendapatkan
penghargaan dari para karyawan para pemimpin harus lebih dulu menghargai mereka
yang bekerja untuknya.
c.
Berikan contoh.Tindakan seorang pemimpin
haruslah selalu sesuai dengan apa yang dikatakannya Apabila dia bersikap mendua
bukan tidak mungkin karyawan akan mening galkan dan tidak respect kepadanya
d.
Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan
yang menantang dan terus arahkan mereka pada tujuan tersebut Para pemimpin yang
efektif mempunyai visi yang jelas tentang ke mana mereka akan membawa perusahaan.
Dia mampu mengomunikasikan visinya kepada para pengikutnya.
e.
Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk
mencapai tujuan. Pemimpin tidak hanya menyediakan sumber daya fisik tetapi juga
sumber daya yang tak kelihatan seperti pendidikan, pelatihan,
dan nasihat-nasihat.
f.
Berkomunikasilah dengan para karyawan.Pemimpin
menciptakan komunikasi dua arah dengan anak buahnya untuk memberikan dan
mendengarkan umpan balik dari pengikut pengikutnya
g.
Hargai
keragaman para pekerja. Pemimpin usaha
yang cerdik mengenali dan mampu memanfaatkan
perbedaan-perbedaan(keberagaman) para
pekerja mereka, seperti keterampilan, kemampuan latar belakang dan minat
h.
Rayakan setiap keberhasilan bersama para
pekerja. Pemimpin memberikan penghargaan
dalam bentuk uang tapi dapat berupa ucapan dengan tulisan tangan. Lakukan secara tertulis dan rayakan bersama
sama.
i.
Doronglah kreativitas di antara para pekerja
Pemimpin yang efektif mau menerima kegagalan sebagai bagian dar inovasi dan
kreativitas. Mereka mengetahui bahwa perilaku
inovatif merupakan kunci keberhasilan masa depan dan mengerjakan segala yang
mereka bisa untuk mendorong kreativitas para pekerjanya.
j.
Pertahankan selera humor. Salah satu alat
terpenting yang dimiliki pemimpin adalah selera humor. Tanpanya pekerjaan dapat membosankan dan tidak menyenangkan bagi
setiap orang.
k.
Tataplah terus masa depan. Penimpin yang
efektif tidak pernah puas dengan apa yang telah terjadi hari ini Mereka tahu
bahwa keberhasilan kemarin tidak cukup untuk menopang perusahaan dalam jangka
waktu tak terbatas Mereka melihat kepentingan untuk mendirikan dan mempertahankan
semangat yang cukup untuk mengantarkan perusahan ke tingkat yang lebih tinggi.
D.
TIPS
PRAKTIS
1.
Bangunlah pengetahuan, rajinlah membaca
Pepatah
lama mengatakan to lead tomorrow learn today. Kenalilah cara belajar anda yang
efektif. Jangan musuhi sekolah, membenci teori atau buru buru mengatakan
sesuatu itu terlalu teoristis. Pemimpin membutuhkan fondasi teori karena mereka
yang punya teori bisa melihat lebih jauh dari yang kasat mata. Rajinlah selalu
membaca – buku yang mudah saja namun janganlah ragu menguji teori – teori itu
dengan realita dan cek apakah itu benar – benar valid.
2.
Bukalah jendela sel – selmu
Kahli
gibran mengatakan kita semua terpenjara yang membedakan kita adalah sabagian
tinggal dalam sel – sel berjendela dan yang lainnya tak berjendela. Pemimpin
adalah orang yang mendiami sel – sel berjendea dan membuat pintu agar dia bisa
mengunjungi sel – sel lainnya seorang pemimpin mengenal keberagaman dan berani
menghadapi perbedaan.
anya.pekerjuan
dapat membosankan dan tidak menyenangkan bugis Kalau bisa c Dumpit, jar ampai And kemudian h Talaplsh terus maa
3.
Disipin Diri
Penimpin
bekeria dengan disiplin yang dimulai dari dirinya sendiri.Ingatlah. perjalanan panjang pengembaraan dirimu
dimulai dari pengembaraan di dalam dirimu. saat engkau bodoh, engkau pasti
Ingin menguasai orang lain. Namun, saat
engkau meraih kebijaksanaan engkau ingin mengendalikan dirimu sendiri.
4.
Bekerjalah dengan perioritas
Dalam
action oriented, anda akan bertemu dengan konsep perioritas. Pemimpin tahu
bagaimana mendahuukan hal – hal yang utama. Kalau seseorang terlalu sibuk
dengan segala hal dan menganggap semua urusan penting, maka itu pertanda bahwa
orang itu belum bekerja dengan perioritas.
5.
Kerjakan atau delegasikan
Kalau
bisa dikerjakan, segeralah diselesaikan. Terapkanlah Terapkanlah 3D berikut ini: Doit,
Delegate it. or Dump it, jangan
ditunda tunda.Masalah sekali dianggap masalah akan tetap menjadi masalah sampai
Anda memecahkannya. Kalau sesuatu Anda
tunda, itu akan menjadi masalah di
kemudian hari.
6.
Bangunlah Kepercayaan dan Respek
Kepercayaan
dan respek didapat karena Anda layak dihormati,
berpengetahuan, dan tidak
berperilaku sesuka hati. Anda menjaga komitmen dan peduli terhadap orang lain
7.
Jaga Kestabilan Emosi
Kenali
betul kondisi emosi Anda dan kendalikanlah.
Gunakan emosi untuk menunjukkan komitmen.Salah satu cara menjaga
kestabilan emosi adalah dengan hidup yang seimbang vertikal maupun
horizontal, tidur yang teratur dan
menjauhi pemakaian obat obatan perangsang atau dopping.
8.
Latihlah Diri Berkomunikasi dan Mumpuni
Berinisiatiflah
terlibat dalam kegiatan kegiatan kampus sedari Anda muda. Belajarlah memimpin, menghadapi kunflik mengenal perbedaan
pandangan dan mengatur orang Tanpa kejelasan komunikasi tak ada orang yang akan
mengikutimu
9.
Belajarlah Menulis
Pemimpin
harus bisa menulis dengan logika yang jelas.
Belajarlah menulis dan buatlah tulisan - tulisan Anda hidup.
10. Gunakan
Manajemen
Manajemen
adalah ilmu yang mengajarkan Anda mencapai tujuan melalui orang lain Pelajarilah
bagaimana merumuskan strategi dan menggerakkan operasional usaha Anda dalam
satu kesatuan.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang, berusaha untuk dapat mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan
pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin.
Fungsi dan peran pemimpin dapat dilihat dari dua
pendekatan,yaitu pendekatan mikro dan
makro.Secara mikro,pemimpin sebagai pencipta dan perencana,sebagai
penemu,pemimpin menemukan sesuatu yang baru,seperti produk,teknologi, cara,
ide,dll. Sebagai perencana,seorang pemimpin berperan merancang ide-ide dan
peluang dalam meraih sukses.Secara mikro peran pemimpin adalah menciptakan
kemakmuran bagi para karyawannya
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan,mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Karakter
yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha pada jiwa kepemimpinan wirausaha
yaitu:
·
Keberanian untuk bertindak (dare to act)
·
Membangun tim yang baik (good team
leader)
·
Berpikir dan berjiwa besar
·
Berani mengambil risiko
·
Heaving mentor
·
Pikiran yang terbuka (open minded)
·
Kepercayaan (trusted)
DAFTAR
PUSTAKA
Rhenald Kasali, dkk.2010. Modul Kewirausahaan. Bandung: Hikmah ( PT Mizan Publika).
No comments:
Post a Comment